Sabtu, 26 Mei 2012

Wakil Menkeu: Tak Perlu Khawatirkan Rupiah

 Penguatan nilai mata uang Amerika Serikat adalah dampak dari semakin membaiknya perekonomian negeri Paman Sam tersebut. Ini juga yang menjadi alasan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akhir-akhir ini.



Pelemahan ini menurut Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, sedikit banyak juga disebabkan oleh masih memburuknya krisis keuangan di kawasan Eropa.

"Saat ini terjadi penguatan dolar AS di hampir terhadap semua mata uang termasuk rupiah. Jadi implikasi ke kita itu merupakan bagian koreksi atas penguatan dolar di dunia," ujar Anny di Jakarta, Minggu 26 Mei 2012.

Alasan lain, kata Anny, akibat penguatan Amerika tersebut, terjadi koreksi pada pasar keuangan di Indonesia. Pasalnya, investasi menggunakan dolar menjadi sangat menggiurkan bagi investor. "Jadi itu dampaknya ke kita yang ada di domestik. Kami berharap ini tidak akan lama," tambahnya.

Selain itu, lanjut Anny, adanya aksi profit taking yang yang dilakukan di pasar saham, juga menjadi salah satu indikator pelemahan tersebut.
"Karena sudah ada RUPS sehingga pembagian dividen yang harus dibayarkan. Tapi perkembangan terakhir kemarin sudah baik," tandasnya.

Ke depan, kata Anny, hal ini tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Pasalnya dengan status investment grade yang disandang Indonesia saat ini, potensi terjadinya penarikan dana asing secara besar-besaran dapat diminimalisir.

"Artinya kita juga dorong pertumbuhan ekonomi dari belanja modal. Jadi kami tidak melihat sampai sejauh itu. Jadi insya Allah dia akan kembali," pungkasnya.
SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar

 
;